Salah satu rahasia terbesar manusia adalah alam semesta. Bagaimana semua ini dimulai?, mengapa bisa?, dan sebelum alam semesta itu sendiri ada apa yang terjadi? Begitu banyak pertanyaan yang ada di benak kita sebagai manusia, namun begitu kecil pengetahuan kita tentang semua ini. Sejak adanya manusia dan sampai sekarang ini manusia telah menciptakan berbagai teori tentang terbentuknya alam semesta ini. Semua masih teori, ada yang diyakini, ada yang masih diperdebatkan.
Berikut ini berbagai teori tentang terbentuknya alam semesta:
Teori Big Bang |
Big Bang Theory (Teori Ledakan Besar)
- Teori ini sendiri merupakan teori yang paling terkenal dan paling masuk akal yang diyakini oleh para ilmuwan sekarang ini
- Teori ini menyatakan bahwa alam semesta berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian meledak dan mengembang sekitar 13.700 juta tahun yang lalu
- Teori ini paling banyak didukung oleh sederetan bukti ilmiah sehingga dapat diterima oleh semua kalangan, baik para ilmuwan maupun orang awam
- Uniknya selain menceritakan tentang awal terbentuknya alam semesta, teori ini juga menjelaskan bagaimana berakhirnya alam semesta itu sendiri
- Teori Big Bang pertama sekali dicetuskan oleh Abbe Georges Lemaitre, seorang kosmolog asal Belgia pada tahun 1920-an. Menurutnya, alam semesta ini mulanya berasal dari gumpalan superatom yang berbentuk bola api kecil dengan ukuran sangat kecil. Gumpalan itu semakin lama semakin memadat dan memanas, kemudian meledak dan memuntahkan seluruh isi dari alam semesta. Big Bang melepaskan sejumlah besar energi di alam semesta yang kemudian membentuk seluruh materi alam semesta dan kemudian berkembang hingga menjadi bentuk yang sekarang ini dan akan terus berkembang
- Atom Hidrogen terbentuk bersamaan saat energi dari Big Bang meluas keluar. Atom Hidrogen tersebut terus bertambah banyak dan berkumpul membentuk debu dan awan Hidrogen atau biasa disebut Nebula. Awan Hidrogen tersebut bertambah padat dan memanas hingga temperatur jutaan derajat Celcius. Awan Hidrogen ini menjadi bahan pembentuk bintang-bintang di alam semesta. Setelah terbentuk banyak bintang, bintang tersebut berkumpul membentuk kelompok yang kemudian disebut Galaksi. Dari Galaksi, lahirlah milyaran tata surya. Salah satunya yang kita tinggali saat ini
- Teori Big Bang juga menjelaskan bahwa alam semesta memiliki siklus yang berulang. Pada suatu titik, alam semesta akan berhenti mengembang dan malah menyusut. Semua akan ditarik dan menyisakan lubang hitam besar. Inilah yang disebut Big Crunch, yang merupakan kelanjutan dari teori Big Bang. Menurut teori Big Crunch, alam semesta tidak mengalami akhir karena membentuk sebuah siklus. Ia akan meledak, mengembang, menyusut, lalu menghilang dan terus menerus seperti itu. Dalam kata lain, alam semesta akan bereinkarnasi
Teori Ekspansi dan Kontraksi |
Oscillating Theory (Teori Ekspansi dan Kontraksi)
- Biasa disebut juga Teori Mengembang dan Memampat
- Teori ini dikemukakan oleh M. Schmidt, Arno Penzias dan Robert Wilson yang menjelaskan bahwa semua materi bergerak saling menjauhi dan bermula dari massa termampat
- Teori ini berpendapat bahwa terdapat suatu siklus di jagad raya. Satu siklus mengalami satu masa ekspansi dan satu masa kontraksi. Satu siklus diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun
- Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintang di dalamnya. Ekspansi ini diakibatkan oleh adanya reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya membentuk unsur-unsur lain yang komplek
- Dalam masa kontraksi, galaksi-galaksi dan bintang-bintang yang telah terbentuk meredup dan unsur-unsur yang telah terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi
- Dalam proses ekspansi dan kontraksi ini tidak ada materi yang rusak ataupun tercipta, melainkan hanya berubah tatanannya ataupun mengalami goyangan (oscillation)
Teori Keadaan Tetap |
Steady State Theory (Teori Keadaan Tetap)
- Teori ini dikemukakan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge pada tahun 1948
- Menurut teori ini, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak akan berakhir, dan akan terlihat tetap seperti sekarang ini
- Dalam teori ini, materi baru terus menerus dibuat ketika alam semesta mengembang, sehingga sesuai dengan asas kosmologi sempurna. Akibatnya, walaupun alam semesta mengembang, alam semesta tidak berubah dan tidak ada awal maupun akhir. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya
- Teori ini cukup populer pada awal abad ke-20, namun teori ini ditolak oleh sebagian besar kosmolog profesional dan ilmuwan karena bukti pengamatan menunjukkan kebenaran Teori Big Bang dan usia alam semesta yang terbatas. Bukti yang dianggap meruntuhkan teori ini adalah radiasi latar gelombang mikro kosmis yang diprediksi oleh model ledakan dashyat
- Teori Keadaan Tetap ini bertentangan sekali dengan Teori Ledakan Besar (Big Bang). Dalam teori ini, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat menyatakan bahwa zat baru itu adalah Hidrogen, yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi
Demikianlah berbagai teori tentang terbentuknya alam semesta yang bisa kami rangkum. Tentunya artikel ini kami susun dari berbagai sumber dan milis yang bisa dipercaya. Teori-teori ini mungkin akan terus berkembang, ada yang mungkin akan terbukti, dan ada yang akan menghilang. Biarlah waktu yang akan menjawab segalanya.
Sering kesulitan dalam mencari barang-barang dan artikel-artikel di blog CNC virtual ini teman? Jangan gundah lagi ya, boleh langsung klik link (tautan) ini saja: kumpulan artikel dan barang-barang yang disediakan CNC virtual
Tidak ada komentar:
Posting Komentar