Rabu, 13 November 2024

Menggunakan Indikator On-Balance Volume (OBV) Dalam Analisa Saham

Menggunakan Indikator On-Balance Volume (OBV) Dalam Analisa Saham
 
On-Balance Volume (OBV) adalah indikator teknikal dalam analisis saham yang mengukur tekanan akumulasi atau distribusi pada saham melalui volume perdagangan. OBV dikembangkan oleh Joe Granville pada tahun 1963 dan didasarkan pada asumsi bahwa volume perdagangan sering mendahului perubahan harga. Dengan kata lain, perubahan signifikan dalam volume bisa menjadi tanda awal pergerakan harga yang kuat.

OBV menghitung volume kumulatif dengan menambah atau mengurangkan volume harian, tergantung pada apakah harga penutupan lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan hari sebelumnya:

  • Jika harga penutupan naik dari hari sebelumnya, volume hari itu ditambahkan ke nilai OBV sebelumnya.
  • Jika harga penutupan turun dari hari sebelumnya, volume hari itu dikurangi dari nilai OBV sebelumnya.

Rumus On-Balance Volume

Rumus perhitungan OBV adalah:

  1. Jika harga penutupan hari ini lebih tinggi dari harga penutupan hari sebelumnya:
    OBV hari ini = OBV hari sebelumnya + Volume hari ini
  2. Jika harga penutupan hari ini lebih rendah dari harga penutupan hari sebelumnya:
    OBV hari ini = OBV hari sebelumnya - Volume hari ini
  3. Jika harga penutupan hari ini sama dengan harga penutupan hari sebelumnya:
    OBV hari ini = OBV hari sebelumnya

OBV akan bergerak naik atau turun mengikuti perubahan volume dengan asumsi bahwa tren OBV mencerminkan tekanan beli atau jual yang sedang berlangsung di pasar.

Cara Penggunaan Indikator OBV

  1. Konfirmasi Tren:

    • Jika OBV naik seiring dengan harga saham yang naik, ini mengonfirmasi tren naik, yang menunjukkan bahwa pasar mendukung kenaikan harga dengan akumulasi volume yang kuat.
    • Jika OBV turun bersamaan dengan harga saham yang turun, ini mengonfirmasi tren turun, menunjukkan bahwa tekanan jual mendominasi pasar.
  2. Divergence antara OBV dan Harga:

    • Bullish Divergence: Ketika harga membuat titik terendah yang lebih rendah (lower low), namun OBV justru membuat titik terendah yang lebih tinggi (higher low). Ini mengindikasikan bahwa meskipun harga sedang turun, ada tekanan beli yang meningkat di balik layar, yang bisa menjadi tanda awal potensi pembalikan arah ke atas.
    • Bearish Divergence: Ketika harga membuat titik tertinggi yang lebih tinggi (higher high), tetapi OBV membuat titik tertinggi yang lebih rendah (lower high). Ini menunjukkan bahwa meskipun harga naik, tekanan beli mulai melemah, yang bisa mengindikasikan pembalikan tren ke arah turun.
  3. Breakout OBV:

    • OBV sering digunakan untuk mengonfirmasi breakout harga dari level resistance atau support penting. Jika harga menembus level resistance dengan peningkatan OBV yang signifikan, ini bisa menjadi tanda bahwa breakout tersebut memiliki kekuatan dan cenderung berlanjut. Sebaliknya, jika OBV tidak naik bersamaan dengan breakout harga, ini bisa menandakan bahwa breakout tersebut lemah.

Contoh Penggunaan OBV dalam Analisis Saham

Misalkan Anda mengamati saham yang menunjukkan pola berikut:

  • Konfirmasi Tren Naik: Harga saham mulai naik dan OBV juga menunjukkan tren naik. Ini mengindikasikan tekanan beli yang kuat dan memberikan sinyal bahwa tren naik kemungkinan besar akan berlanjut. Anda mungkin mempertimbangkan untuk membeli saham tersebut.
  • Bullish Divergence: Harga saham menurun dan membentuk lower low, tetapi OBV menunjukkan higher low. Ini bisa menjadi tanda bahwa tren turun mulai melemah dan kemungkinan besar akan segera berbalik. Anda bisa mempertimbangkan untuk mengambil posisi beli.
  • Breakout dengan OBV: Saham menembus level resistance penting, dan OBV juga naik signifikan. Hal ini mengonfirmasi bahwa breakout tersebut didukung oleh volume yang tinggi, dan Anda bisa mempertimbangkan untuk mengikuti tren naik.

Kelebihan dan Kekurangan OBV

  • Kelebihan: OBV membantu dalam mengidentifikasi tekanan beli atau jual yang terjadi sebelum pergerakan harga yang signifikan, sehingga bisa membantu trader mendeteksi peluang lebih awal.
  • Kekurangan: OBV adalah indikator kumulatif, sehingga perubahan mendadak dalam volume pada satu hari dapat secara drastis mempengaruhi indikator. OBV juga cenderung bekerja lebih baik dalam kondisi tren yang jelas tetapi mungkin kurang akurat dalam kondisi pasar yang datar atau tidak memiliki tren yang signifikan.
OBV sering kali lebih efektif bila digunakan bersamaan dengan indikator lain, seperti Moving Average atau RSI, untuk meningkatkan akurasi analisa.
 
Menggunakan Indikator On-Balance Volume (OBV) Dalam Analisa Saham
 
Sebelum indikator-indikator ini kita gunakan secara real dalam analisa saham kita, ada baiknya kita melakukan back test terlebiih dahulu. Sesuaikan indikator dengan trading plan kita agar mendapatkan hasil maksimal.

Sering kesulitan dalam mencari artikel atau barang-barang yang disediakan CNC virtual kawan?, boleh langsung klik link (tautan) ini ya: kumpulan artikel dan barang-barang yang disediakan CNC virtual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar