Kamis, 14 November 2024

Menggunakan Indikator Support Dan Resistance Dalam Analisa Saham

Menggunakan Indikator Support Dan Resistance Dalam Analisa Saham
 
Support dan resistance adalah konsep dasar dalam analisis teknikal saham dan pasar keuangan lainnya. Keduanya membantu trader dalam mengidentifikasi level harga di mana aset kemungkinan akan menghadapi hambatan dalam pergerakannya, baik untuk naik (resistance) maupun turun (support).

1. Pengertian Support

  • Support adalah level harga di mana minat beli dianggap cukup kuat untuk mencegah harga turun lebih jauh. Ketika harga mendekati level support, biasanya permintaan meningkat, dan penjualannya berkurang, sehingga harga bisa mengalami pantulan (rebound) ke atas.
  • Level support bertindak sebagai lantai (floor) yang menahan harga dari penurunan lebih jauh. Jika harga menembus level support ini, seringkali akan terus turun hingga mencapai level support berikutnya.

2. Pengertian Resistance

  • Resistance adalah level harga di mana minat jual dianggap cukup kuat untuk mencegah harga naik lebih jauh. Ketika harga mendekati level resistance, biasanya suplai meningkat, dan permintaan berkurang, sehingga harga cenderung berbalik arah (pullback) atau tertahan.
  • Resistance bertindak sebagai langit-langit (ceiling) yang membatasi kenaikan harga lebih lanjut. Jika harga berhasil menembus level resistance ini, bisa menunjukkan adanya potensi kenaikan lebih lanjut, karena area resistance yang lama bisa menjadi support baru.

Cara Menentukan Support dan Resistance

Support dan resistance dapat diidentifikasi melalui beberapa metode berikut:

  1. Level Historis: Melihat titik-titik harga di mana harga sebelumnya telah berbalik atau tertahan. Level-level ini cenderung diingat oleh pelaku pasar.
  2. Moving Averages: Moving averages, seperti MA 50 atau MA 200, dapat bertindak sebagai level support atau resistance dinamis.
  3. Trendline: Dengan menghubungkan titik-titik harga terendah pada tren naik atau titik-titik harga tertinggi pada tren turun, kita bisa menggambar trendline yang juga bertindak sebagai level support dan resistance.
  4. Fibonacci Retracement: Seperti yang dijelaskan sebelumnya, level-level Fibonacci juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi support dan resistance.
  5. Indikator Volume: Saat volume trading meningkat di level harga tertentu, level tersebut dapat menjadi support atau resistance yang kuat.

Cara Penggunaan Support dan Resistance dalam Trading

  1. Memasang Entry dan Exit Posisi:
    • Entry Posisi Beli: Ketika harga mendekati level support, terutama jika ada sinyal bullish, trader bisa membuka posisi beli dengan harapan harga akan memantul.
    • Entry Posisi Jual: Ketika harga mendekati level resistance, terutama jika ada sinyal bearish, trader bisa membuka posisi jual.
  2. Mengatur Stop-Loss dan Target Profit:
    • Stop-Loss: Ditempatkan di bawah level support untuk posisi beli dan di atas level resistance untuk posisi jual.
    • Target Profit: Dapat ditempatkan di level resistance berikutnya untuk posisi beli dan di level support berikutnya untuk posisi jual.
  3. Breakout dan Reversal:
    • Breakout: Jika harga berhasil menembus resistance, ini bisa menjadi sinyal untuk membeli, karena menunjukkan bahwa harga mungkin akan terus naik ke level resistance berikutnya.
    • Reversal: Jika harga gagal menembus resistance atau support, ini dapat menjadi sinyal bahwa harga mungkin akan berbalik arah.

Contoh Penggunaan Support dan Resistance

Misalkan harga saham perusahaan XYZ bergerak dalam rentang Rp 1,000 hingga Rp 1,200:

  1. Support di Rp 1,000: Jika harga mendekati Rp 1,000, trader melihat ini sebagai peluang beli karena ini adalah level support.
  2. Resistance di Rp 1,200: Jika harga mendekati Rp 1,200, ini bisa menjadi sinyal untuk mengambil profit dari posisi beli, karena ini adalah level resistance yang cenderung membatasi kenaikan.
  3. Breakout: Jika harga naik melewati Rp 1,200 dengan volume tinggi, ini bisa menjadi sinyal untuk membuka posisi beli tambahan, karena harga berpotensi naik ke resistance berikutnya.
  4. Stop-Loss di Bawah Support: Misalnya, untuk posisi beli yang dibuka di dekat Rp 1,000, stop-loss bisa dipasang di Rp 950 untuk membatasi kerugian jika harga menembus support.

Kesimpulan

Support dan resistance adalah konsep penting yang membantu dalam membuat keputusan trading yang lebih terukur. Menggunakan level-level ini membantu trader untuk mengenali titik-titik entry dan exit, mengelola risiko dengan stop-loss, serta memaksimalkan profit dengan target profit yang realistis.
 
Menggunakan Indikator Support Dan Resistance Dalam Analisa Saham
 
Apakah indikator ini cocok buat teman-teman?. Bagi teman-teman trader maupun investor, kita bisa menggabungkan beberapa jenis indikator analisa saham untuk mendapatkan hasil maksimal. Tentunya masing-masing dari kita mempunyai trading plan sendiri dan indikator yang dipakai juga berbeda-beda.
 
Sering kesulitan dalam mencari artikel atau barang-barang yang disediakan CNC virtual kawan?, boleh langsung klik link (tautan) ini ya: kumpulan artikel dan barang-barang yang disediakan CNC virtual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar